LISTRIK
DINAMIS
Burung-burung
ini bertengger di atas kawat hantaran udara tegangan tinggi. Mengapa
burung ini tidak gosong karena kejutan listrik tegangan tinggi?
Misalkan kawat putus dan burung tetap berayun bersama kawat sampai
ujung kawat menyentuh tanah, apa yang akan terjadi?
Kemampuan
dasar yang akan kamu miliki setelah mempelajari bab ini adalah:
- Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
- Arus dan Beda Potensial Listrik
- Hukum Ohm
- Konduktor dan Isolator
- Hukum I Kirchoff
- Perhitungan Rangkaian sederhana
Pendahuluan
Dalam bab 1 kamu
mempelajari muatan – muatan listrik yang untuk sementara diam pada
suatu benda, di sebut listrik statis. Dalam bab ini kamu akan
mempelajari muatan – muatan listrik yang bergerak berkeliling
melalui kawat konduktor. Studi tentang muatan – muatan listrik
bergerak ( di sebut Arus listrik) di namakan Listrik Dinamis.
Setelah
mempelajari bab ini kamu anyaan, apa penyebab kejutan listrik, arus
atau tegangan? Mengapa kawat konstanta termasuk komponen ohmik ,
sedangkan bola lampu pijar termasuk komponen non – ohmik? Mengapa
menyentuh kawat hidup bertregangan 220 V dengan tangan basah dapat
membunuhmu?
- Arus dan Beda Potensial Listrik
- Konsep Arus Listrik
Dari pengalaman,
kamu mengetahui bola lampu tidak mungkin berpijar jika tidak
dihubungkan dengan sumber arus listrik, misalnya baterai. Apakah
lampu jika dihubungkan dengan baterai pasti berpijar?
Aliran listrik
melalui kabel mirip dengan aliran air melalui pipa. Air selalu
mengalir karena perbedaan level, yaitu dari level tinggi ke level
rendah. Demikian juga arus listrik mengalir melalui kabel karena
adanya perbedaan “level listrik ” di antara kedua titik dalam
rangakaian listrik. Kita di sebut “level listrik “ ini dengan
Beda Potensial atau Tegangan. Jadi arus listrik mengalir karena
adanya beda potensial antara dua titik dalam rangkaian, yaitu dari
titik berpotensial tinggi ke ttik berpotensial lebih rendah.
Manakah yang
ditetapkan sebagai arus listrik: aliran muatan positif ataukah aliran
muatan negatif? Arus listrik ditetapkan oleh para ilmuwan pada abad
ke – 19. Pada saat itu elektron belumlah ditemukan oleh J.J
Thompson. Secara konvensional, arus listrik di tetapkan sebagai
aliran partikel – partikel bermuatan listrik positif dari titik
berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah. Arus listrik ini di
sebut arus konvensional.
Mengapa kita masih
menggunakan arus konvensional? Arah arus konvensional berlawanan
dengan arah arus elektron yang sesungguhnya terjadi dalam kabel. Akan
tetapi, secara kuantitas, banyak elektron yang mengalir dalam satu
arah dalam arah berlawanan. Itulah sebabnya arus listrik masih tetap
di definisikan berdasarkan arus konvensional ( aliran partikel –
partikel bermuatan positif).
Agar
listrik mengalir melalui suatu rangkaiaan:
- Rangkaian listrik harus tertutup
- Harus ada beda potensial antara dua titik dalam rangkaian.
Rangkaian listrik
tertutup adalah rangkaian dimana jika kamu jalan berkeliling dari
satu titik, misalnya A, ke salah satu arah maka kamu akan kembali
lagi ke titik berangkat semula, titik A. Apabila kamu jalan
berkeliling tapi tidak kembali lagi ke titik berangkat semula, ini
pastilah bukan rangkaian tertutup, melainkan rangkaian terbuka.
Perhatikan arus listrik tidak dapat mengalir melalui rangkaian
terbuka.
- Kuat Arus Listrik
Apakah besaran
untuk arus listrik? Arus Listrik adalah aliran muatan – muatan
positif. Makin banyak muatan positif mengalir melalui suatu penampang
kawat dalam waktu tertentu, makin besar arus listriknya. Besar arus
listrik dinyatakan oleh suatu besaran fisika yang di beri nama Kuat
Arus Listrik, yang di beri simbol I. Kuat arus listrik (I) di
definisikan sebagai hasil bagi antara muatan listrik positif (Q) yang
mengalir melalui suatu penampang kawat penghantar dengan selang
waktunya (t).
Dimana Q =
muatan listrik (coulomb, C)
Satu coulomb
adalah muatan listrik yang melalui titik apa saja dalam rangkaian
listrik ketika arus tetap satu ampere mengalir selama satu sekon.
- Konsep Beda Potensial Listrik
Potensial listrik
(tegangan) adalah besaran yang menyatakan dorongan terhadap
elektron-elektron agar dapat mengalir. Besar dorongan ini biasanya di
acu terhadap Bumi, dimana ditetapkan potensial Bumi sama dengan nol.
Beda potensial atau beda tegangan menyatakan beda nilai potensial
antara dua titik berbeda dalam suatu rangkaian.
Telah kamu ketahui
bahwa arus dapat mengalir antara dua titik dalam rangakaian tertutup
jika ada beda potensial. Jadi, kata yang penting adalah Beda
potensial bukan potensial. Walaupun kedua titik dalam suatu
rangakaian tertutup memiliki potensial (potensialnya tak nol) tetapi
jika nilai potensial kedua titik ini sama, sehingga beda potensial
diantara keduanya nol, maka arus tidak mengalir. Yang berbahaya bagi
kita adalah arus listrik (dihasilkan oleh beda potensial) dan bukan
potensial listrik atau tegangan.
- Alat Ukur Arus dan Tegangan
- Bagaimana memasang dan membaca ampere meter
Kuat arus yang
melalui suatu rangkaian di ukur dengan amperemeter. Ada dua jenis
amperemeter: amperemeter analog dan amperemeter digital. Amperemeter
harus di hubungkan seri pada komponen yang akan di ukur kuat arusnya.
Jika menggunakan amperemeter analog berhati-hatilah. Arus listrik
harus mengalir masuk ke terminal positif (diberi tanda “+” atau
warna merah) dan meninggalkan amperemeter melalui terminal negatif
(diberi tanda “-“ atau warna hitam). Dengan kata lain, titik yang
potensialnya lebih rendah di hubungkan keterminal “-“. Jika di
hubungkan dengan polaritas yang terbalik, jarum penunjuk akan
menyimpang dalam arah berlawanan. Ini dapat menyebabkan jarum
penunjuk membentur sisi tanda nol (sisi akan pergerakan jarum
penunjuk jika amperemeter tidak di aliri arus) dengan gaya cukup
besar hungga dapat merusak amperemeter. Jika mengukur kuat arus
menggunakan amperemeter digital, tidak perlu khawatir, Amperemeter
digital memiliki polaritas otomatis (autopolarity). Ia akan
memberikan bacaan yang benar walaupun menghubungkannya dengan
polaritas terbalik, hanya akan muncul displai “tanda negatif” di
depan displai angka. Displai tanda negatif menyatakan bahwa hubungan
polaritas komponen ke amperemeter adalah terbalik.
Hal yang penting
di perhatikan ketika memasang amperemeter seri dengan komponen yang
akan di ukur kuat arusnya adalah rangkaian harus di potong. Kemudian
hubungkan ujung-ujung potongannya ke terminal-terminal amperemeter
dengan polaritas yang benar. Ujung potongan yang potensialnya lebih
tinggi harus di hubungkan ke terminal positif, sedangkan ujung
potongan yang potensialnya lebih rendah harus di hubungkan ke
terminal negatif.
Bagaimana membaca
nilai kuat arus yang di tunjukan oleh sebuah amperemeter analog?
Misalkan amperemeter memiliki dua batas ukur: 0,6 dan 3 A.
Menggunakan batas ukur 0,6 A, dan itu berarti harus membaca skala
yang bawah, terbaca kuat arus 0,50 A. Menggunakan batas ukur 3 A, dan
itu berarti harus membaca skala yang atas, terbaca 2,50 A.
- Bagaimana memasang dan membaca volmeter
Beda potensial
antara ujung – ujung suatu rangkaian dalam rangkaian listrik di
ukur dengan volmeter.
Seperti halnya amperemeter, volmeter juga ada dua jenis: analog dan
digital.
Volmeter harus di
hubungkan paralel dengan komponen yang akan di ukur beda
potensialnya. Dalam pemasangan volmeter tidak perlu memotong
rangkaian seperti pemasangan pada amperemeter. Cukup memerhatikan
mana ujung komponen yang potensialnya lebih besar. Ujung yang
potensialnya lebih besar di hubungkan ke terminal positif volmeter (
ditandai “+” atau berwarna merah), sedangkan ujung lainnya di
hubungkan ke terminal negatif volmeter ( ditandai “-“ atau
berwarna hitam).
- Hukum Ohm
- Merumuskan hukum Ohm
Faktor – faktor
apa sajakah yang mempengaruhi kuat arus yang melalui suatu rangkaian
sederhana:
Hubungan
matematis antara arus listrik dan beda potensial
V
= RI atau I = V/R
Di mana V =
beda potensial atau tegangan (volt)
R =
hambatan listrik (ohm)
I = kuat arus (ampere)
Ketika kamu
memasang lampu pijar antara P dan Q, dan mengubah – ubah posisi
kontak luncur rheostat, apakah suhu lampu pijar tetap? Bagaimanakah
hubungan V terhadap I untuk lampu pijar ? Apakah nilai v/I ini tetap
? hasil percobaanmu akan membuktikan bahwa suhu lampu pijar selama
percobaan tidak tetap, ini memyebabkan nilai hambatan listrik lampu
pijar R = V/I tidak tetap. Komponen seperti lampu pijar, dimana
grafik V – I nya tidak berbentuk garis lurus, di sebut komponen non
ohmik. Sementara kawat konstanta disebut komponen ohmik.
Ilmuan yang
pertama kali melakukan percobaan ini adalh George Simon Ohm (1787 –
1834), guru fisika berkebangsaan Jerman, pada tahun 1826 ia berhasil
menemukan hubungan antara beda potensial V dan kuat arus I pada
konduktor. Hubungan ini disebut hukum Ohm yang berbunyi:
Kuat
arus yang melalui suatu konduktor ohmik adalah sebanding ( berbanding
lurus ) dengan beda potensial antara ujung – ujung konduktor
asalkan suhu konduktor tetap.
Hambatan
Konduktor Ohmik
R
= V/I
Dalam SI, satuan
hambatan listrik R adalah Ohm, jadi stu Ohm adalah hambatan bagi
suatu konduktor di man ketika beda potensial atau volt di berikan
pada ujung – ujung konduktor maka kuat arus satu ampere mengalir
melalui konduktor tersebut.
- Penerapan Hukum Ohm
- Mengapa suatu rangkaian selalu memerlukan beban?
Kamu
dapat membuat suatu rangkaian sederhana dengan menghubungkan tiap
ujung kabel yang luar dari sebuah lampu kecil ke kutub batu baterai
1,5 V. Lampu akan menyala walaupun tidak begitu terang karena
tegangan tersebut terlalu rendah. Batu baterai sebagai sumber arus,
kabel sebagai penghantar dan lampu sebagai beban.
Lampu sebagai
beban dari rangkaian memiliki hambatan listrik yang akan membatasi
arus dalam rangkaian. Rangkaian yang tanpa beban disebut rangkaian
yang mengalami hubung singkat (korsleiting). Saat rangkaian mengalami
hubung singkat, arus sangat besar akan melalui rangkaian. Arus sangat
besar ini akan merusak alat – alat listrik yang terhubung pada
rangkaian, bahkan dapat membakar penghantar. Peristiwa kebakaran
rumah atau gedung banyak yang di sebabkan peristiwa hubung singkat.
Untuk mengamankan alat – alat listrik dari arus lebih karena hubung
singkat dipasanglah sekring, ketika hubung singkat sekring akan
terbakar putus untuk membuka rangkaian.
- Hukum Ohm dan kejutan listrik
Apa
yang menyebabkan kejutan listrik dalam tubuh manusia arus atau
tegangan? Telah diketahui bahwa efek merusak dari kejutan listrik di
sebabkan oleh arus listrik yang melalui tubuh manusi. Efek nyata arus
listrik pada tubuh manusia tentu berbeda dari satu individu dengan
individu lain. Besar arus bergantung pada tegangan dan hambatan tubuh
manusia. Hambatan tubuh manusia sebagian besar terdapat pada kondisi
kulitnya. Untuk kulit dalam kondisi kering hambatan tubuh adalah
100000 ohm atau lebih besar. Tetapi untuk kondisi kulit basah,
terutama oleh keringat yang mengandung garam hambatan tubuh turun
drastis sampai hanya beberapa arus ohm.
- KOnduktor dan Isolator
- Perbedaan Hambatan Konduktor dan Isolator
Konduktor adalah
bahan yang mudah menghantarkan arus listrik. Kebalikannya, isolator
adalah bahan yang sukar menghantarkan arus listrik. Sedangkan
semikonduktor memiliki kemammpuan menghantarkan arus listrik di
antara konduktor dan isolator.
- Perbedaan Konduktor dan Isolator Berkaitan dengan Elektron Bebas
Pada konduktor
elektron – elektron pada kulit terluar tidak di pegang oleh gaya
kuat. Dengan demikian, elektron – elektron ini mudah bergerak bebas
sehingga mereka mendukung terjadinya arus elektron. Konduktor listrik
yang baik mengandung banyak elektron bebas. Contoh konduktor yang
baik adalah kawat tembaga, kawat perak, dan kawat alumunium.
Pada bahan
Isolator, elektron – elektron pada kulit terluar dipegang oleh gaya
sangat kuat. Hanya ada sangat sedikit elektron bebas dalam isolator.
Karena elektron tidak dapat mengalir dalam isolator. Bahan – bahan
seperti plastik dan karet termasuk isolator.
Semikonduktor
adalah bahan dengan sifat diantara konduktor dan isolator. Elektron –
elektron pada kulit terluarnya dipegang oleh gaya cukup kuat, tetapi
tidak sekuat seperti isolator. Karena itu, pada suhu ruang masih
tersedia sedikit elektron bebas untuk menghasilkan arus elektron.
Yang termasuk bahan konduktor adalah karbon, silikon, germanium.
Karbon di gunakan untuk membuat resistor dan kontak luncur. Tentu
saja sebuah resistor adalah komponen yang mendukung aliran elektron
lebih dari pada isolator, tetapi tidak sebaik konduktor.
Dapatkah
isolator bersifat sebagai konduktor?
Tegangan tinggi
memberikan enrgi listrik besar sehingga mampu mengatasi gaya besar
yang mengatur pada elektron. Akibatnya, elektron terluar bebas
begerak dan mapu mengalirkan arus elektron seperti hanya konduktor.
Jadi, pada tegangan tinggi, isolator dapat bersifat konduktor.
- Hukum I Kirchoff
Hukum
I Kirchoff berbicara tentang kuat arus dalam suatu rangkaian listrik.
Rangkain listrik boleh bercabang dan boleh tak bercabang. Hukum I
Kirchoff berbunyi:
Jumlah
kuat arus yang masuk ke suatu titik cabang sama dengan jumlah kuat
arus yang keluar dari titik cabang tersebut.
ΣI
masuk
=
ΣIkeluar
Pernyataan
diatas di kemukakan oleh Gustav Kirchoff (1824 – 1887) sehingga di
kenal sebagai hukum I Kirchoff.
- Perhitungan Rangkaian Sederhana
- Resistor dan Pengukuran Hambatan Listrik
Komponen
listrikyang khusus di buat untuk menghasilkan hambatan listrikdi
sebut resistor. Resistor di gunakan untuk membatasi kuat arus dan
beda potensial pada nilai tertentu besarnya agar komponen –
komponen listrik lain dalam rangkaian dapat berfungsi dengan baik.
Berdasarkan nilai
hambatan listriknya, ada dua jenis resistor: resistor tetap dan
resistor variabel. Resistor tetap memiliki nilai hambatan listrik
yang nilainya tetap sedang variabel memiliki niali hambatan listrik
yang dapat berubah – ubah.
Resistor tebuat
dari karbon yang merupakan bahan semi konduktor. Nilai hambatan
resistor ditandai pada kulit luarnya dengan kode warna.
Merupakan sebuah
resistor variabel yang biasanya di gunakan untuk mengatur besar kuat
arus dalam suatu rangkaian. Rheostat yang dibuat dari hambatan kawat
yang dililitkan mengitari sebuah tabung berisolasi, mengurangi
panjang kawat hambatan dalam rangkaian mengurangi hambatan listrik
rangkaian dan memperbolehkan arus untuk meningkat.
Hamabatan listrik
suatu rangakaian dapat di ukur dengan menggunakan sebuah volmeter dan
amperemeter, disebut metode volmeter – amperemeter. Hambatan
listrik rangakain dapat diukur dengan multimeter atau avometer.
Multimeter adalah alat ukur yang sekaligus dapat di gunakan untuk
mengukur kuat arus, tegangan, dan hambatan listrik.
- Penyederhanaan Resistor Seri dan Paralel
Ketika
menghubungkan sebuah lampu kemudian dua lampu secara seri, maka
rangkain satu lampu menyala lebih terang dari pada rangkaian dua
lampu, karen aterang lampu terganmtung pada kuat arus yang melalui
lampu. Hambatan total lampu pada susunan seri lebih besar dari pada
hambatan masing – masing lampu.
Apabila lampu
dirangkai paralel maka hasilnya sama terang karen akuat arus yang
melalui rangkaian satu lampu sama dengan kuat arus yang melalui
masing – masing lampu. Hambatan total pada sususnan paralel
haruslah lebih kecil dari pada hambatan masing – masing lampu.
- Hambatan pengganti seri
Hambatan pengganti
seri sam dengan hmabtan tiap- tiap komponen.
Rs
=
R1
+
R2
+
R3
+……
Untuk
memperoleh hambatan pengganti paling besar dari pada beasar resistor
yang tersedia, resistor – resistor itu harus disussun seri.
- Hambatan pengganti paralel
Kebalikan
hambatan pengganti paralel sama dengan jumlah dari kebalikan hambatan
tiap- tiap komponen.
1/
Rp
=
1/ R1
+
1/ R2
+
1/ R3
+ ……
Untuk
memperoleh hambatan pengganti paling kecil dari beberapa resistor
yang tersedia, resistor – resistor itu harus di susun paralel.
- Pemecahan Masalah Rangakaian Listrik Sederhana
Langkah
– langkah yang di gunakan adalah:
- Kuat arus dalam rangkaian utama (rangkaian sederhana yang tidak bercabang) yang tidak sama pada semua titik dalam rangkaian itu (prinsip seri)
- Kuat arus dalam kawat induk (kawat sebelum bercabang) sama dengan jumlah kuat arus yang melalui cabang – cabang paralel.
- Beda potensial anatara ujung – ujung resistor yang di rangakai paralel sama, yaitu sama dengan beda potensial antara ujung – ujung resistor penggantinya.
- Beda potensial total resistor – resistor yang di rangkai seri sama dengan jumlah beda potensial masing – masing resistor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar